Selasa, 03 Desember 2013

Desember dan Hujan

Lovember

Sebelumnya aku pernah merasakan yang lebih pahit dari perpisahan. Maka denganmu aku menginginkan kebahagiaan tanpa perpisahan; kecuali maut.

Cangkir kopi kita berdenting. Mengusir sepi yang menguasai kepala masing-masing. Lalu tawa memecah hening; entahlah... Kenangan begitu lucu..

Movember.

Terhitung sejak mengucap salam selepas Shalat. Malaikat mencatat segala doa baikku dan kamu.
Kemudian Allah menurunkan cintaNya untuk kita.

Ah... Rasanya kata-kata tak sanggup melukiskan kamu.
Bahkan sajakku mati sudah,
berganti doa yang kurapal lamat-lamat hingga lelap.

November.

Mencoba berdiri dari ketertatihan tanpa langkah, yg akhirnya bersandar di antara dinding besar yg dinamakan rumah. aku memperoleh Ridho disini, aku mengejar Surga disini, dan aku bisa terjatuh disini.

kamu (yg dulu) seperti sepotong cerita tak berarti di hidupku, entah aku terlalu kesal, atau karna diremehkan. ingatlah sayang, derajad penuh menyerupai lingkaran, aku bisa jauh lebih rendah dari yg kau nilai.
---

Desember.

Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember,
Di bulan Desember...

Itu penggalan dari lirik lagu Efek rumah kaca - desember.

mengapa efek rumah kaca memilih bulan desember untuk memanuskribkan hujan? dalam setahun hujan tidak hanya turun di bulan itu.

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka...


Dari sekian banyak hujan yang turun dalam setahun, hujan di bulan terakhir itulah yang paling berkesan di hati. Bila dianalogikan, ini sama seperti perasaan jatuh cinta. Di antara banyak wanita, hanya satu yang paling berkesan dan membuat seorang pria sangat mencintainya. Seperti pelangi yang setia menunggu hujan reda.

Karena hujan itu, Kau kenalkan aku lagi dengan apa yang dinamakan jatuh cinta. Setelah kehilangan melukai dan membuatku susah untuk percaya cinta, Tuhan menghujaniku kasih sayang saat hujan di bulan desember ini.

Ah cinta.... Terima Kasih..

nyayian pagi #edited [dewasa only]

Aku tidak mengerti apa yang menyamankanku lebih, bantal ini atau bibirmu yang basah. Keduanya menenggelamkanku dengan terlalu. Cinta yang hilang lebih indah untuk dikenang. Mungkin..

Dasar pecandu luka. Hidup mencari cinta yang renta.Samudera lumpur tempatku menyimpan lara, sayat-sayat minor tujuh yang hangat, kita gembira dalam syahdu ubanmu.