Kamis, 18 Desember 2014

Makan Malam

Seorang lelaki dengan serius mengemudikan mobil yang baru saja dia modifikasi. Dengan tangkas melaju diantara keriuhan kota.

"Sayang, kita harus makan malam." Kata seorang perempuan di samping kirinya.

Lelaki itu tidak menjawab, dengan brutal mengemudikan mobilnya. Persimpangan traficlight dia terobos, safetybelt tidak dipakai, bahkan beberapa pendestrian hampir dia serempet.

Sungguh kacau.. Mungkin dia sedang mabuk.

"Sayang, ayo! Kita keburu malam.." Cerca perempuannya.

Sesaat kemudian, terdengar suara sayup sirine dari arah belakang. Lelaki melihat dari kanan kiri kaca spion. Terlihat di sana dua mobil polisi sedang mengejarnya.

Kamis, 04 Desember 2014

Remah Renjana (Rindu)

Hebat ya, menatapmu saja bisa bikin jantungku berdetak abnormal. Bagaimana jika lebih dari sekedar mengintip lensa mata? Aku bisa hilang akal. Gila..!!

Lelaki. Tangguh memikul rindu namun lemah bersamaan ketika memberikannya pada satu hati yang kau tuju.

Rindu tidak punya logika. Jika iya, dia akan berpikir dulu sebelum terlanjur jatuh pada perangkap yang membuatnya kehilangan jiwa.

Sudah terlalu banyak lembaran rindu atas nama kamu. Kalau dibukukan, mungkin sudah pantas dijadikan ensiklopedia renjana untuk hatimu. 

Rindu punya jalur sendiri. Dia penyelinap ulung. Tau-tau kau dibebat dan wajah seseorang yang langsung selalu muncul tanpa penghubung.

Rindu tidak pernah ringkih. Partikelnya selalu awet muda dan jauh dari kata letih.

Lelaki. Kamu. Pengobrak abrik prinsipku. Pencetus rindu yang jadi liar padahal tadinya lugu.