Sabtu, 10 Mei 2014

Perempuan Tusuk Gigi

Aku menyebutnya sebagai perempuan tusuk gigi.
Mungil, ramping, dan berkulit kuning.

Dalam kesederhanaan, Dia adalah perempuan berotak tajam dan runcing.
Begitu juga dengan kata-katanya.

Kuberi tahu. Jika tidak hati-hati, ia bisa menusukmu.
Membuat hatimu terluka dan berdarah-darah.

Aku menyebutnya sebagai perempuan tusuk gigi.
Meskipun tajam dan runcing, tapi Dia mudah kutaklukkan.

Lihat saja. Betapa Dia langsung jatuh padaku.

Dia abdikan hidupnya sebagai seseorang yang bersedia mencongkel segala sesuatu yang terselip dan membuatku tidak nyaman.

Dia mampu menyelesaikan ganjalan di sela tersempit dan tersulit.

Aku menyayanginya. Aku bisa mengandalkannya.

Aku menyebutnya sebagai perempuan tusuk gigi.

Kugunakan cintanya secara diam-diam dan tersembunyi.

Dan tentu saja, sebuah tusuk gigi hanya bisa dipakai sekali.


* Perempuan tusuk gigi dari Dr. Nur Arifah Malang dalam catatan Noichil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar