Senin, 11 Agustus 2014

Merindu Pagi #6

Terulang

AWAAASS!!!
Nafasku terengah, jantung berdegup kencang, keringat mengucur deras. "Oh, ternyata aku bermimpi." Keluhku.

Aku usap muka dan kepalaku, kemudian beranjak.

***

"Selamat pagi Rakka."

"Pagi Nin, Tart kurma ada?"

"Selalu siap untukmu playboy."

Anin selalu punya cara tersendiri untuk menggodaku.


"Sekarang aku mau dua."

Hening.

"Kalian mau menghabiskan dua-duanya?" Mata Anin melotot tak percaya.

"Tentu tidak, yang satu untuk kamu."

Anin tersipu, cukup lama hingga dia memberikan bungkusan kue ditangannya.

"Duduklah sejenak, aku bikinkan kopi."

"Tidak, aku harus..."

"Bergegaslah. Salam untuk Nessa." Senyum Anin penuh pengertian.

"Terimakasih." Aku bergegas keluar.

"Rakka, kau lupa kembalianmu!"

Belum sampai di sebrang jalan, Anin berusaha menyusulku tanpa melihat mobil itu.

AWAAASS!!!

Nafasku terengah, jantung berdegup kencang, keringat mengucur deras. "Ternyata aku bermimpi lagi."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar