Kamis, 06 Februari 2014

Puan (tertinggal jingga)


Puan, begitu aku memanggil senyum itu
memanggul beban perjalanan di hirukpikuk kota
sibuk memanen kata menjadi doa

Puan, begitu aku memanggil gigil jam
pelan bergerak menuju barak persinggahan
hinga tiktaknya terasa bergetar
dan berpendar menjadi kesadaran

Puan, dalam gigil kudengar suara memanggilmu
bukan tersebab issue aku mengusap keringat dengan tissue
bukan lantaran purnama tersangkut di ranting cemara
hingga angin bersijingkat dalam senyap, menyergap

Puan, senja sudah pulang kandang
cakranya pun tak lagi melintang
tak ada repih jingganya yang sempat ku bawa pulang

Puan, dengarkah jingga memanggil senja
berbaring manja di tepian purnama
dan memanggul selaksa doa.


Mohon maaf jika ada kesamaan tokoh dalam gambar. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar