perempuan seperti apa yang
seksi menurut kamu? semoga saya adalah pria terakhir yang disodori
pertanyaan semacam itu oleh pacar sendiri. saya tidak mau mendengar ada
pria lain berbohong menggunakan kalimat klise untuk menjawab pertanyaan
seperti itu.
setiap pria punya pemahamannya sendiri
tentang perempuan seksi—dan pengertian itu bisa berubah dengan amat
cepat. salah satu hal paling sulit di dunia ini, bagi saya, adalah
bertahan menganggap seorang perempuan tetap seksi dalam waktu lama.
tingkat kesulitannya nyaris sama dengan menemukan perempuan yang sama
seksinya dengan yang ada di imajinasi saya.
perempuan seksi adalah perempuan yang
ketika bertemu pertama kali saya berpikir untuk bercinta dengannya. itu
perempuan seksi bagi saya. sederhana. saya bilang bagi saya, sebab
ketika bertemu perempuan yang sama belum tentu hal serupa hadir di benak
pria lain, dan sebaliknya.
jika pertanyaannya: perempuan seperti apa
yang membuat kamu ingin bercinta dengannya pada pertemuan pertama?
jawabannya menjadi tidak sederhana lagi. tentu saja, tidak semua
perempuan membuat saya punya keinginan bercumbu dengannya pada pertemuan
pertama. lebih tepatnya, saya sangat jarang ingin bercinta dengan
perempuan yang baru saya temui.
*
saya tidak cuma menggunakan mata untuk
menilai apakah seorang perempuan membuat saya ingin bercinta dengannya
atau tidak. bisa jadi ini kelemahan yang baik bagi saya. saya senang
melihat seorang perempuan bertubuh indah dan wangi, cantik, dan
mengenakan pakaian minim, seperti pria lain. tetapi hal itu bisa jadi
cuma membuat saya membayangkan bercinta dengan perempuan lain, bukan
dengan perempuan yang saya lihat itu.
perempuan yang bisa membuat saya ingin
bercinta dengannya ibarat puisi yang baik. bagi saya, puisi yang baik
adalah jendela separuh terkuak, separuh terbuka. dia ditulis dengan
maksud membunyikan sekaligus menyembunyikan. saya menyukai puisi yang
setiap kali membacanya saya menemukan sekaligus hal-hal yang akrab dan
asing, hal-hal yang baru dan usang. puisi yang baik tidak sekadar
mengenakan bahasa indah, tetapi pula menyimpan lapisan-lapisan gagasan
yang bisa membuat saya tersesat—dan menikmati ketersesatan saya. puisi
yang baik, bagi saya, menyodorkan pertanyaan-pertanyaan, bukan jawaban.
saya menyukai puisi yang nampak sederhana tetapi membuat pikiran dan
imajinasi saya tambah tumbuh.
imajinasi salah satu alat vital saya.
perempuan yang mematahkan imajinasi saya bukan perempuan seksi. secantik
apapun wajahnya. secerdas apapun otaknya. selembut apapun perangainya.
sepandai apapun dia memadumadankan warna pakaian dan polesan make-up-nya.
perempuan seksi bagi saya bisa jadi seorang yang sederhana, namun dalam
dirinya tersedia pupuk bagi pohon imajinasi saya. dalam diri setiap
pria dewasa ada seorang anak kecil. dalam diri setiap anak kecil ada
hutan imajinasi.
*
ketika pacar saya, sekarang bukan pacar
lagi, melontarkan pertanyaan yang ada di awal tulisan ini, saya
menjawab: perempuan seksi itu seperti kamu. saya tidak punya pilihan
lain. saya harus mengatakan kalimat klise itu. jika dia membaca tulisan
ini, dia pasti akan mengatakan: saya bilang juga apa, pasti dia bohong!
semoga dia akan memaafkan kebohongan saya itu.
kami berciuman setelah saya
membohonginya. saya berusaha tidak memejamkan mata ketika berciuman,
tetapi tidak sanggup. saya memiliki sesuatu di imajinasi saya yang ingin
tumbuh. dia juga mengatup kedua matanya. barangkali dia membayangkan
pria lain, pria yang lebih seksi daripada saya. “bahkan sepasang bibir
membutuhkan privasi. itulah kenapa kita memejamkan mata saat berciuman,”
kata saya kepadanya seusai berciuman.
*
( aan mansyur | #hurufkecil )
catatan:
tulisan ini dimuat di cosmopolitan men indonesia edisi ii/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar