Kamis, 02 Januari 2014

Kamar Perempuan (leguhan pulang kerja)

Dentuman sepatu hak tinggi yang sering engkau pakai, mengusik ketenangan semut yang tengah bercengkrama di sudut lantai. Entah melakukan ritualnya, atau menikmati makanan hasil curiannya..

Bisakah engkau melepas sepatu itu? sungguh menyakitkan, Kau menyiksa kakimu demi keinginan otakmu agar terlihat cantik..
Tunggu, apakah kaki berperan pada kecantikan?? Entahlah..


Tetap dengan langkah itu, gontai dengan sisa peluh dan penat yang kau bawa.

Suara mendatangi dengan rayuan penuh nafsu.
Nafas perlahan, dan memberat.
Lihatlah cicak di langit kamar mulai menutup mata.
Lihatlah nyamuk di sudut kamar mulai menutup telinga.
Ada lembaran penutup kulit mulai melayang, poripori mulai terbakar. Seiring hempasan satin yang engkau tanggalkan.

Hentakan.
Lenguhan.

Tak semudah itu lenyap dalam baringan kelelahan.

Suara meninggalkan dengan rayuan penuh nafsu.
Lihatlah cicak melihat sosok perempuan tersenyum samar dalam keringat.
Lihatlah nyamuk mendengar cekikikan genit.
Lembaran penutup kulit menempel kembali membungkus yang tidak boleh terlihat mengintip.

Istirahatlah engkau perempuan. Lawan jenismu lebih berhak menikmati peluh yang kau rasakan sekarang.
Percantik dirimu, percantik hatimu.

Persiapkan hingga seutuhnya tubuhmu telah siap dibaringkan dibarisan tulang rusuk penyempurnamu.


Cawas, 05.50pm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar